Jumat, 29 Maret 2013

sebuah surat kecil untuk yang telah melahirkanku

aku bahagia bisa dilahirkan dari rahim seorang wanita yang lembut, aku bahagia bisa selalu bersama wanita yang luar biasa itu. seyumannya selalu menenangkanku, elusan lembut dan pelukan itu sangat menghangatkanku di saat aku kedinginan. dan nasihatnya sangat berharga bagiku..
dia adalah ibuku yang telah melahirkanku, aku tak pernah melihat ibuku mengeluh dan bersedih, beiau selalu menampakkan wajah teduhnya dihadapanku yang membuatku selalu bersemangat. ibu aku tahu engkau serng berbohong kepadaku, disaat aku sedang lapar dan engkau kelelahan, engkau memasakkan masakan yang paling enak untukku dan mengatakan engkau tidak lelah. disaat engkau menungggui ku pulang engkau sebenarnya belum terlelap namun engkau mengatakan engkau sudah tidur lebih dulu. ibu maafkan aku yang telah membuatmu cemburu padaku, aku jarang menemanimu, bukan aku tidak menyayangimu, karena aku hanya ingin membuatmu bangga padaku. ibu maafkan kali ini aku berbohong kepadamu, aku tak pernah bercerita tentang masalahku padamu, aku juga tak pernah bercerita kadang getirnya jalan yang kutempuh. aku bukan ingin membohongi ataupun mengecewakanmu, karena aku tak ingin kehilangan senyum di wajah teduhmu, aku tak ingin engkau ikutan sedih karena masalah ku.. aku hanya ingin melihat wajah teduhmu terus tersenyum dan pelukanmu selalu menghangatkanku. buka berarti aku tak bercerita aku tidak menyayangimu, dari yang lebih ibu tahu, aku sangat menyayangimu ibu, darimu aku belajar semuanya. karena didikan yang luar biasa aku yaki bisa menyelesaikan semua masalah di hadapanku.. terimakasih ibu atas kasih sayang terus melimpah dihadapanku,. engkau adalah malaikat bagiku, tanpa nasihat dan kasihmu aku tak bisa berjalan di atas padang yang gersang ini..  terimakasih ibu atas segalanya.. aku sangat menyayangimu ibu... 

nyanyian anak jalanan

 di antara hiruk pikuknya suara kendaraan, di sebuah trotoar seorang anak gadis berpita dengan pakaian lusuhnya berdiri menunggu mobil berhenti berjalan, traffick light berubah menjadi merah. gadis yang di trotoar itu langsung tersenyum dan berlari ke tengah keramaian kendaraan yang sedang istirahat. gadis itu mengeluarkan kayu yang dihiasi dengan tutup botol minuman, dia mulai bernyanyi dengan suara biasa saja namun penuh ekspresi.. dia terus bernyanyi dengan iringan musik yang ia buat sendiri. dia melewati kendaraan perekendaraan, ada yang memberi ada yang tidak. ia sangat gembira dengan keadaannya saat ini. lampu mulai berubah menjadi hijau dan ia segera menepi ke trotoar tempat dia semula. dia menghitung hasil nyanyianna hari ini. walaupun hasill yang didapatkan tak seberapa dia begitu gembira dengan hasil yang ia dapatkan. dia istirahat dan mulai menyanyi untuk dirinya sendiri.dia tak peduli ada orang yang sedang memerhatikannya. dia terus bernyanyi hingga petang. dia tak mengenal lelah dan tak pernah mengeluh. dia rela menyanyi ditengah terik matahari dan dinginnya udara malam demi sebutir nasi untuk penghidupan keluarganya dan sekolahnya. matahari mulai tenggelam dan gadis berpita itu pulang dengan wajah yang kelelahan dengan pakaian yang lusuh serta bau matahari. dia begitu bahagia bisa melihat keluarganya bisa makan malam ini.. gadis berpita yang manis semua orang merindukan nyanyianmu.. 


seperti putihnya melati

gadis itu duduk sendirian ditengah taman yang penuh dengan warna-warni serta harumnya bau bunga. dia sendirian disana. perangainya yang peramah membuat siapa saja yang berada didekatnya betah berlama-lama di samping gadis itu. gadis itu terlihat lugu, dan seperti orang yang tak punya arah dan tujuan. jika ada yang pergi kekanan, ia ikut, jika ada yang kekiri ia juga ikut. saat tergoncangkan oleh masalah, ia tetap teguh pada pendiriannya, dia tak mengikuti temannya yang ikut terjerumus dalam dunia kegelapan.gadis itu polos dan terlalu tulus, dia tak bisa berbasa-basi ataupun berpura-pura dalam bersikap, hanya ketulusan yang tercermin dari wajahnya yang lugu itu. gadis itu paling senang dengan yang namanya hujan, dia senang karena di dalam hujan ia bisa menangis dan berteriak sepuasnya dan tak akan ada seorangpun yang mendengar kesedihannya. dia hanya ingin orang melihatnya selalu menjadi gadis yang ceria dan seolah-olah tak memiliki masalah. dia senang dengan sikapnya yang seperti itu. dia selalu memberikan senyuman yang terindah kepada siapapun yang mengenalnya. sama halnya seperti melati, warnanya yang putih tak pernah pudar, depan dan belakangnya putih, suci dan tak pernah kotor saat terkena debu kendaraan maupoun cipratan air got dijalanan, warnanya tak pernah luntur saat terkena hujan. melati itu selalu mengikuti arah angin, jika angin kekanan ia ikut kekanan, jika hembusan angin kekiri ia juga ikut kekiri, tapi saat terkena angin yang kencang melati tetap teguh pada dahannya, ia tak mengikuti angin kencang yang menerpanya, ia tetap kuat disana, ditemani oleh daun, tangkai dan akar yang kuat, dan melati juga sangat suka hujan, karena dia mejadi bersih dan segar kembali saat terkena butiran air hujan yang membasahinya, melati selalu menari-nari saat hujan menyapanya.  gadis yang sedang duduk dibangku itu dan melati sama-sama makhluk yang tulus. dan mereka selalu menyembunyikan kesedihannya,, agar tak seorang pun yang melihat raut wajah disaat sedih, mereka hanya menampakkan kebahagiaan dan berseri-seri.. to be continued